Sunday 28 November 2010

Cibuntu Cave Survey, Jawa - Barat

Desa Cibuntu merupakan sebuah daerah yang terletak di kecamatan Klapa nunggal, Cileungsi-Jawa Barat. Untuk mencapai desa cibuntu kita dapat menggunakan kendaraan umum seperti angkot dan ojek, tetapi bila musim hujan tidak dapat dilalui dan harus ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 3 jam dari desa lewicatang. Kondisi jalan menuju desa cibuntu belum begitu bagus karena jalannya yang masih berupa tanah dan harus menyebrangi sungai yang belum dibuatkan jembatan. Untuk orang-orang yang ingin melakukan kegiatan susur gua harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan bila ingin menginap, bisa menginap di rumah pak mudin atau rumah pak endang sebagai ketua R.W.

Mayoritas penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani, umumnya penduduk sekitar menanam padi gogo, singkong, pisang, cabai dan kopi. Desa ini dialiri oleh sungai cibuntu, dinamakan sungai cibuntu karena aliran sungai tersebut putus di desa ini. Selain bercocok tanam penduduk desa cibuntu juga ada yang bermata pencarian beternak hewan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya hewan ternak yang berkeliaran dan yang dipelihara oleh penduduk.


Penduduk desa cibuntu menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa sehari-hari, di desa ini belum dialiri oleh listrik sehingga banyak warga memakai aki ataupun tenaga surya sebagai alternatifnya. Sedangkan untuk mencuci pakaian dan mandi mereka lakukan di sungai cibuntu. Mayoritas penduduk cibuntu beragama islam hal tersebut dapat dilihat dari aktifitas penduduk yang khusu’ dalam menjalankan ibadah.

Kebanyakan penduduk beranggapan bahwa gua-gua yang ada disana berkesan angker bahkan ada gua yang masih dikeramatkan seperti gua cioray, tetapi ada juga sebagian warga yang mencari sarang burung walet didalamnya. Selain itu didaerah ini banyak dijumpai gua-gua kapur saperti gua cangkuang, cigawir, cirandu, cibayur dan masih banyak lagi gua-gua lainya.





Beberapa data Gua :




1. Gua Cicau :

Gua ini berjarak 900 m dari basecamp dengan waktu tempuh ± 30 menit. Entrance gua terletak di doline dan barada pada sebuah crack yang cukup besar. Didekat mulut gua terdapat sebuah pohon cau yang besar. Disekitar entrance banyak ditumbuhi vegetasi semak belukar, talas-talasan dan pohon-pohon pete cina yang rimbun. Gua Cicau adalah Gua berair yang merupakan multipitch.
Untuk dapat mencapai entrance, tim harus menuruni slab dengan bantuan etrier. Gua ini memiliki dua buah entrance yang berdekatan dan masing-masing berdiameter ± 1 meter. 
Pitch utama gua ini sedalam 11 meter dengan batuan border berukuran besar yang berada diatap lorong tersebut. Pada lantai pitch ini terdengar suara dengung saat kita berjalan diatasnya, hal tersebut dikarenakan masih terdapat lubang dibawah lorong ini. Setelah berjalan sejauh 4 meter dari pitch pertama, disitu terdapat pitch kedua sedalam 29 meter. Setelah menuruni pitch kedua, lorong horizontal telah menanti dengan dihiasi beberapa inlet, drapery dan staticpool sedalam 84 cm.
Kemudian kita akan kembali dihadapkan dengan pitch ketiga sedalam 6 meter dengan sodastrow dan mutiara gua yang membuat perjalanan ini menjadi sangat indah. Lalu pitch keempat dengan air terjun yang berada di balik lintasan vertical. Lorong gua Cicau masih panjang dengan ditemukannya lorong vertikal lagi dan terdapat aliran sungai pada dasar lorong tersebut. Tim harus mengakhiri operasi pada gua ini dikarenakan alat yang dibawa tidaklah cukup untuk terus melanjutkan operasi kegiatan.

2. Gua Palatif :

Gua Palatif terletak ditengah lading Pak Latif dan berjarak ± 1100 meter dari basecamp. Entrance Gua ini berukuran panjang ± 1 meter dan lebar ± 1 meter. Disekitar mulut Gua terdapat tanaman penduduk yang berupa cabai, lenca, dan padi gogoh. Disekitar Entrance juga terdapat banyak bebatuan bolder, hal tersebut memungkinkan adanya bahaya longsor meskipun presentase kemungkinan sangat kecil. Single hole sepanjang 15 meter menghiasi Gua ini, dilanjutkan dengan lorong horizontal dengan slab sejauh 5 m yang diteruskan dengan penyempitan lorong Gua. Pada Gua ini terdapat genangan air setinggi 5 cm yang berada pada pelebaran lorong di pitch pertama.

3. Gua Cigepeng :

Gua Cigepeng berjarak 2000 meter dari basecamp dengan waktu tempuh ± satu jam perjalanan dari rumah pak Jenggot. Entrance gua ini berbentuk gepeng dan terletak pada tebing dengan lebar ± 4 meter dan tinggi ± 0.5 meter.
Disekitar mulut gua terdapat banyak vegetasi talas-talasan dan pohon pete cina yang rindang. Saat memasuki entrance gua ini terdapat aula kecil yang dapat memuat sekitar 30 - 40 orang didalamnya. Disebelah kanan aula terdapat lorong horizontal sepanjang 48 meter. Pada lorong horizontal ini lantainya diselimuti oleh lumpur. Semakin kedalam lorong horizontal ini semakin sempit dengan adanya penurunan atap lorong. Pada lorong horizontal kita juga dapat menemui banyak ornamen-ornamen gua seperti : sodastrow, coloumb, stalakmit dan stalaktit. Didalam lorong horizontal gua ini juga terdapat ornamen (stalaktit) yang patah.

Download PDF


jangan lupa commentnya ya bro&sis ... @ struggled against my own weakness

No comments: